hatiku dipenuhi warna hijau yang bergelombang....
kau tahu mengapa?.....
Karena aku dipenuhi rasa yang tak kumengerti apa itu artinya.....
sekedar bertanya.....
Mengapa begitu?
Hijau.....mengapa kau memenuhi pikiranku?
dengan semua biasmu yang anggun....
Lepaskan dan tancapkanlah pori-pori warnamu di bibir merahku....
Biarkan sejenak aku menikmati mati suri sendiri.....
Hijau.....kecuplah aku sekali lagi......
Minggu, 22 Mei 2011
berbeda.
Kau adalah angka satu...
Aku adalah angka tiga....
Kau ibarat pohon yang tegak berdiri dan kuat akarnya....
Aku adalah lautan luas yang dipenuhi gelombang tak berbatas....
Kau adalah kotak....
Aku adalah segitiga.....
Kau mengisiku dengan angin yang kuat serasa makna
Dan aku memberimu deburan ombak yang silih berganti naik dan turun.....
Berbeda....dan akan selalu berbeda.....
Meski terkadang sama dalam pandangan jiwa....
Tapi tetap berbeda......
Aku adalah angka tiga....
Kau ibarat pohon yang tegak berdiri dan kuat akarnya....
Aku adalah lautan luas yang dipenuhi gelombang tak berbatas....
Kau adalah kotak....
Aku adalah segitiga.....
Kau mengisiku dengan angin yang kuat serasa makna
Dan aku memberimu deburan ombak yang silih berganti naik dan turun.....
Berbeda....dan akan selalu berbeda.....
Meski terkadang sama dalam pandangan jiwa....
Tapi tetap berbeda......
titik.
Menoleh pada kata yang tertoreh di bukit mimpi.....
Saya sekarang tak sendiri....tapi berdua....
Saya ingin melanjutkan langkah-langkah nyata yang dulu pernah saya inginkan.....
Kembali pada sebuah titik....
Tak berbentuk kotak ataupun oval....hanya sebuah titik yang tak berpipih...
Tanpa menarik garis kuasa batas....
Roda tak bisa kau putar kembali ke belakang....
Jalani langkahmu dan berjuanglah...
Larilah secepat yang kau bisa....
Rianglah hatimu dan akan kau temukan kembali jati dirimu
Saya sekarang tak sendiri....tapi berdua....
Saya ingin melanjutkan langkah-langkah nyata yang dulu pernah saya inginkan.....
Kembali pada sebuah titik....
Tak berbentuk kotak ataupun oval....hanya sebuah titik yang tak berpipih...
Tanpa menarik garis kuasa batas....
Roda tak bisa kau putar kembali ke belakang....
Jalani langkahmu dan berjuanglah...
Larilah secepat yang kau bisa....
Rianglah hatimu dan akan kau temukan kembali jati dirimu
Jumat, 14 Januari 2011
Perjalanan Jiwaku.
Apa kabar Jakarta, Jogja, Solo, Semarang dan Bandung....
Apa kabarmu wahai kota-kotaku tercinta....sudah berapa lama aku tidak menjelajahi peta-petamu yang berliku dan indah itu? Terakhir kali aku menyambangi Bandung untuk menemani pasangan jiwaku.
Bagaimana jika aku memulai kisahku dengan kota Jakarta...di kota ini aku mulai melihat segala rupa kehidupan, kehidupan tegas dan keras. Hidup untuk berjuang dan bertahan dari segala keterasingan yang ada. Menabur mimpi-mimpi kelabu yang akhirnya menghenyakanku untuk terus berjalan walau pernah tertatih. Belajar menerima tentang perpisahan yang menyakitkan dan belajar untuk memahami semuanya. Hidup tak ada yang sempurna nona, belajar dari masa lalu sebagai guru dan pengalaman yang baik, berpacu dengan masa sekarang demi mendapatkan masa depan yang lebih baik tentunya.....Di kota Jakarta itu pun, aku bertemu dia.....kami bertemu di pameran imaji....berkenalan dan bertukar nomer telepon. dan bersenda gurau bersama. Ya, dia teman yang baik dan senang sekali berinteraksi.
Dan jikalau aku ingin memulai kisahku di kota Jogjakarta....aku memulainya dengan penuh perjuangan...dengan belajar dari kamera pinjaman teman ibuku...aku mulai belajar untuk mencipta imaji dengan penuh hasrat yang tinggi. Kamera yang kupunyai waktu itu adalah kamera nikon FM 1O. Ya kamera sederhana, tetapi sangat membantu dalam bidang yang aku geluti. Bertemu dengan sahabat baik yang senang berbagi segala hal tentang eratnya persaudaraan. Dengan mereka aku mencuci imaji, menyinarinya lalu mencetaknya di sebuah kamar gelap. Ah betapa sangat kurindukan sekali saat-saat itu. Bertemu dengan guru yang baik sekali mengajarkan tentang ilmu-ilmu semiotika, bertemu dengan anak-anak yang menjadi korban gempa, dan bertemu dia kembali....Dia....sahabatku tercinta...yang ternyata akan segera menemaniku hingga akhir usiaku kelak nanti. Dia menemuiku dari berbagai arah dan terkadang dengan waktu yang kadang tidak bisa diprediksikan. Ya, dia membuaku berpikir, apakah ia adalah tanda-tanda yang sudah diberikan ole Tuhan? Tetapi aku tidak mengetahuinya. Aku berbagi beberapa hal tentang kehidupan dengannya saat aku masih menjadi teman baiknya.
Dan kota Solo pun menjadi penyambung kisah kami....selama aku tinggal di jogja....pernah suatu hari aku menyambanginya dengan penuh tanda tanya. Aku perlu berbicara. aku perlu tahu arah. Arah yang baik untukku dan untuk kehidupanku. Bersama dia, kami habiskan malam-malam kami di tempat yang bisa membuat kami nyaman untuk berbicara dari hati ke hati. Di malam itu, kami tidak tertidur semalaman. Kami hanya berbicara dan berbicara untuk mengungkapkan rasa yang ada. Rasa berbagi dan tertawa. Kami suka itu. Kami suka melihat kunang-kunang berterbangan di tengah sawah sambil ditemani secangkir gelas besar berisi teh hangat dan mungkin...di temani oleh cinta.....
Bagaimana dengan Semarang? setelah arah yang sudah kudapatkan terlihat. Aku mulai melihat cahaya yang terang dan nyata. Tentang sebuah ketulusan dan pengharapan yang sama. Pengharapan untuk menjadi kita dan pengharapan untuk saling memahami serta mengasihi satu sama lain. Saat senyummu dan rambut keritingmu sudah mulai berbicara, aku bisa menikmatinya...menikmati semua tentangmu... Ya kamu...apa adanya...tanpa embel-embel apapun. Hanya suara yang berat, canda tawa yang menghibur, obrolan tentang hidup dan masa depan serta cinta kasih yang tulus. Aku menemaninya sepanjang perjalanan ini...dan ia menemaniku dengan riang gembira.
Dan Bandung sebagai penutup kota. Kota yang pernah aku datangi...untuk menemaninya mencari imaji...meski situasi jalannya sangat membingungkan...tapi kami tetap bisa menikmatinya...terlebih lagi kami bisa merasakan kebahagiaan dengan ayah dan ibu. Semua hal di Bandung sungguh luar biasa. Bertemu dengan sahabat lainnya. Merasakan kebersamaan dan kehangatan sebuah keluarga. Biarkan kami melihat cinta kami lewat keluarga yang kami punya.
Karena biarpun sejauh apapun kamu melangkah....keluarga akan tetap ada untukmu....menemanimu...menghangatkanmu...memberimu cinta.....
Dan sepertinya....kota Surabaya akan menjadi tempat perhelatanku selanjutnya....saya datang soerabaja.
kunang-kunang sore
14 januari 2011.
Apa kabarmu wahai kota-kotaku tercinta....sudah berapa lama aku tidak menjelajahi peta-petamu yang berliku dan indah itu? Terakhir kali aku menyambangi Bandung untuk menemani pasangan jiwaku.
Bagaimana jika aku memulai kisahku dengan kota Jakarta...di kota ini aku mulai melihat segala rupa kehidupan, kehidupan tegas dan keras. Hidup untuk berjuang dan bertahan dari segala keterasingan yang ada. Menabur mimpi-mimpi kelabu yang akhirnya menghenyakanku untuk terus berjalan walau pernah tertatih. Belajar menerima tentang perpisahan yang menyakitkan dan belajar untuk memahami semuanya. Hidup tak ada yang sempurna nona, belajar dari masa lalu sebagai guru dan pengalaman yang baik, berpacu dengan masa sekarang demi mendapatkan masa depan yang lebih baik tentunya.....Di kota Jakarta itu pun, aku bertemu dia.....kami bertemu di pameran imaji....berkenalan dan bertukar nomer telepon. dan bersenda gurau bersama. Ya, dia teman yang baik dan senang sekali berinteraksi.
Dan jikalau aku ingin memulai kisahku di kota Jogjakarta....aku memulainya dengan penuh perjuangan...dengan belajar dari kamera pinjaman teman ibuku...aku mulai belajar untuk mencipta imaji dengan penuh hasrat yang tinggi. Kamera yang kupunyai waktu itu adalah kamera nikon FM 1O. Ya kamera sederhana, tetapi sangat membantu dalam bidang yang aku geluti. Bertemu dengan sahabat baik yang senang berbagi segala hal tentang eratnya persaudaraan. Dengan mereka aku mencuci imaji, menyinarinya lalu mencetaknya di sebuah kamar gelap. Ah betapa sangat kurindukan sekali saat-saat itu. Bertemu dengan guru yang baik sekali mengajarkan tentang ilmu-ilmu semiotika, bertemu dengan anak-anak yang menjadi korban gempa, dan bertemu dia kembali....Dia....sahabatku tercinta...yang ternyata akan segera menemaniku hingga akhir usiaku kelak nanti. Dia menemuiku dari berbagai arah dan terkadang dengan waktu yang kadang tidak bisa diprediksikan. Ya, dia membuaku berpikir, apakah ia adalah tanda-tanda yang sudah diberikan ole Tuhan? Tetapi aku tidak mengetahuinya. Aku berbagi beberapa hal tentang kehidupan dengannya saat aku masih menjadi teman baiknya.
Dan kota Solo pun menjadi penyambung kisah kami....selama aku tinggal di jogja....pernah suatu hari aku menyambanginya dengan penuh tanda tanya. Aku perlu berbicara. aku perlu tahu arah. Arah yang baik untukku dan untuk kehidupanku. Bersama dia, kami habiskan malam-malam kami di tempat yang bisa membuat kami nyaman untuk berbicara dari hati ke hati. Di malam itu, kami tidak tertidur semalaman. Kami hanya berbicara dan berbicara untuk mengungkapkan rasa yang ada. Rasa berbagi dan tertawa. Kami suka itu. Kami suka melihat kunang-kunang berterbangan di tengah sawah sambil ditemani secangkir gelas besar berisi teh hangat dan mungkin...di temani oleh cinta.....
Bagaimana dengan Semarang? setelah arah yang sudah kudapatkan terlihat. Aku mulai melihat cahaya yang terang dan nyata. Tentang sebuah ketulusan dan pengharapan yang sama. Pengharapan untuk menjadi kita dan pengharapan untuk saling memahami serta mengasihi satu sama lain. Saat senyummu dan rambut keritingmu sudah mulai berbicara, aku bisa menikmatinya...menikmati semua tentangmu... Ya kamu...apa adanya...tanpa embel-embel apapun. Hanya suara yang berat, canda tawa yang menghibur, obrolan tentang hidup dan masa depan serta cinta kasih yang tulus. Aku menemaninya sepanjang perjalanan ini...dan ia menemaniku dengan riang gembira.
Dan Bandung sebagai penutup kota. Kota yang pernah aku datangi...untuk menemaninya mencari imaji...meski situasi jalannya sangat membingungkan...tapi kami tetap bisa menikmatinya...terlebih lagi kami bisa merasakan kebahagiaan dengan ayah dan ibu. Semua hal di Bandung sungguh luar biasa. Bertemu dengan sahabat lainnya. Merasakan kebersamaan dan kehangatan sebuah keluarga. Biarkan kami melihat cinta kami lewat keluarga yang kami punya.
Karena biarpun sejauh apapun kamu melangkah....keluarga akan tetap ada untukmu....menemanimu...menghangatkanmu...memberimu cinta.....
Dan sepertinya....kota Surabaya akan menjadi tempat perhelatanku selanjutnya....saya datang soerabaja.
kunang-kunang sore
14 januari 2011.
Rabu, 15 Desember 2010
Perjalanan jiwa.
Sewaktu saya terbangun dari semuanya yang ada di hadapan saya…saya hanya ingin membuat semua orang di sekitarku bahagia, saya tak ingin sendirian. Saya ingin menjalani hari-hari dengan penuh semangat dan percaya diri. Menjalin tali temali yang panjangnya ratusan ribu meter untuk membuat sebuah perjalanan jiwa yang penuh tantangan dan ekspektasi yang tak pernah saya duga sebelumnya. Ketika semua pertanyaan di dalam hidup terus berputar. Apa yang ingin kau lakukan untuk hidupmu?
Menyiasati semuanya dengan waktu yang ada.
Ada yang hanya ingin santai-santai saja menghadapi hidup. Seakan tak ada target yang harus dicapai. Ya hanya menunggu takdir yang ada. Tak ingin mencari dan hanya terduduk diam membatu di atas anyaman kursi bambu yang nyaman.
Ada pula yang mulai mencari-cari dengan sederhana dan dengan perlahan-lahan. Mencari satu persatu pecahan dirinya yang tercerai berai. Entah mungkin ada di bagian belahan dunia yang mana, hanya sanggup mencarinya satu persatu tetapi pasti…Dia menemukan bagian dirinya secara perlahan tapi pasti. Tak bisa dibayangkan sebelumnya. Menyenangkan. Penuh sensasi dalam pencariannya. Luar biasa tak terhingga rasanya.
Sementara yang lainnya hanya perlahan mencarinya, ada seseorang yang dengan focus melesatkan anak panahnya untuk memberikan makna bagi dirinya dan anak-anak panahnya yang ia lesatkan dengan cepat. Dengan usaha yang tak pernah sia-sia, meski kadang saat melepaskan anak panahnya, ia bukanlah busur yang sempurna. Tapi dengan sekuat raga dan jiwa, ia memberikan segalanya. Agar menjadi sebuah titian tempat mendarat yang setidaknya mengenai inti dalam sasaran.
Ketika sebuah perjalanan seorang manusia yang tak keseluruhan dapat diterka, Kita hanya manusia biasa yang dilahirkan ke dunia untuk mengemban misi rahasia. Rahasia alam yang membuat semuanya seakan terpikat, kadang hanya mementingkan duniawi semata tanpa pencarian bathiniah. Semua unsur kadang ada di dalamnya. Tak semuanya yang kukatakan itu benar adanya. Mungkin hanya sepenggal kata-kata bias yang menemani di kala sore menjelang. Jangan dimasukkan ke dalam hati, tapi cobalah kita merefleksikan semua yang sudah pernah kita lakukan. Baik di masa lalu, masa sekarang dan di saat masa depan menjelang. Semua pasti sudah digariskan, dan sebisanya kita berusaha dengan sekuat tenaga. Terus berjuang dan pantang menyerah.
Seperti yang telah dikatakan nenekku ketika Ibuku masih muda dulu: “ Capailah mimpi sekuat tenaga, niscaya kamu akan mendapatkan impian itu”.
Renungan bias di kala sore menjelang.
16 agustus 2010.
Rabu, 08 Desember 2010
sore yang kelabu.
Di sore ini,saya bersedih Tuhan. Karena saya telah melakukan suatu kesalahan. Kata-kata yang terkadang apabila tidak bisa dikendalikan,akan berakibat sangat fatal bagi manusia yang ingin mengatakan sesuatu hal dengan emosi dan amarah dengan manusia lain untuk mengkomunikasikan sesuatu. Saya bukanlah malaikat yang berwujud keindahan. Saya hanyalah seorang idealita. Idealita yang selalu berpikir positif. Idealita yang pantang menyerah. Idealita yang menghargai kehidupan dan segala macam bagian yang menjadi bagian bumi. Idealita yang terkadang masih belum mampu mengendalikan emosi dengan kata-katanya. Dan Idealita yang penyayang serta penyabar.
Satu definisi yang akan saya tuangkan ke dalam tulisan baru saya adalah.....tentang Idealita yang terkadang masih belum mampu untuk mengendalikan emosi dan kata-katanya. Idealita yang saya kenal sekarang itu, adalah manusia yang tak sempurna. Ia memiliki kesalahan yang terkadang harus dia pikirkan segala macam reaksi aktif yang akan ia dapatkan karena sikap tersebut. Dan ia, terbalut dengan emosi yang merana, ingin berteriak ataupun ingin menenggelamkan diri di aair yang penuh dengan lumpur. Saya hanyalah manusia biasa, yang kadang tak luput dari semua dosa. Saya terkadang juga dapat melukai manusia lain dengan perbuatan saya. Saya mengakui bahwa saya salah di sore kelabu ini. Saya memang bersalah. Dengan segenap hati yang terdalam, ingin kutiupkan permohonan maaf padamu wahai sahabat jiwa. Maafkanlah saya, Tuhan. Berikanlah saya waktu untuk terus belajar agar tidak melakukan kesalahan yang sama. Saya tidak ingin mengulangi kesalahan itu lagi. Di sore kelabu ini, dengan hujan dan dingin yang menjadi saksi. Saya akan berubah. Saya akan memperbaiki kesalahan saya.
Rindukelabu#1#
Satu definisi yang akan saya tuangkan ke dalam tulisan baru saya adalah.....tentang Idealita yang terkadang masih belum mampu untuk mengendalikan emosi dan kata-katanya. Idealita yang saya kenal sekarang itu, adalah manusia yang tak sempurna. Ia memiliki kesalahan yang terkadang harus dia pikirkan segala macam reaksi aktif yang akan ia dapatkan karena sikap tersebut. Dan ia, terbalut dengan emosi yang merana, ingin berteriak ataupun ingin menenggelamkan diri di aair yang penuh dengan lumpur. Saya hanyalah manusia biasa, yang kadang tak luput dari semua dosa. Saya terkadang juga dapat melukai manusia lain dengan perbuatan saya. Saya mengakui bahwa saya salah di sore kelabu ini. Saya memang bersalah. Dengan segenap hati yang terdalam, ingin kutiupkan permohonan maaf padamu wahai sahabat jiwa. Maafkanlah saya, Tuhan. Berikanlah saya waktu untuk terus belajar agar tidak melakukan kesalahan yang sama. Saya tidak ingin mengulangi kesalahan itu lagi. Di sore kelabu ini, dengan hujan dan dingin yang menjadi saksi. Saya akan berubah. Saya akan memperbaiki kesalahan saya.
Rindukelabu#1#
Selasa, 30 November 2010
Senang berjumpa denganmu, Desember!
Selamat berjumpa denganmu wahai bulan desember yang cantik.
Bunga-bunga krisan telah menanti sepanjang perjalanan.
Dan bagi saya bulan desember adalah bulan yang menyenangkan.
Karena semua akan menuju tahun baru,
Dan pengharapan baru tentunya.
Dan kamu tentunya tahu apa yang akan terjadi nantinya?
Hujan....hujan di bulan desember yang akan segera kunanti.
Bersama dengan kekasih hati....
1 desember 2010.
Langganan:
Postingan (Atom)